Karya : Dwi


Pada suatu hari aku dan ibuku sedang berjalan kaki ditepi danau yang indah sekali. Rumput-rumput berwarna hijau, matahari bersinar terang. Ibu dan aku duduk di bawah pohon yang sangat besar dan tinggi. Ibu pulang terlebih dahulu, jadi aku sendirian dibawah pohon besar itu.

Aku tertidur di bawah pohon itu sembari bermimpi hewan peliharaan yang indah. Lalu aku terbangun karena mendengar suara kaki kuda seperti berlari. Ternyata benar, itu adalah kuda yang besar dan indah. Bulunya berwarna hitam dan putih, dia menghampiri diriku. Akupun berdiri dan dia mengelus-elus wajahnya ke tanganku.

Jadi aku membawanya pulang kerumah. Aku sangat senang. Ibuku bilang, “Kuda siapa ini zora, kenapa ada disini?” “Oh, tadi aku tertidur dan aku terbangun saat mendengar
suara kaki kuda. Jadi aku melihat kebelakang ternyata ada kuda indah ini bu. Ibu, boleh aku beri nama yozik ibu?” “hemmmm ... iya deh.  Terserah kamu aja.” “Hore!” Akupun teriak kegirangan.dan aku bermain bersama Yozik. Malampun tiba, aku tidur bersama Yozik, tetapi Yozik tidur di kandang bekas sapi kesayangan ibuku.

Pagipun tiba, aku mandi lalu membangunkan Yozik yang sedang tertidur pulas. Hemmm ... pasti dia sedang mimpi indah. Sepupuku datang untuk menjenguk Yozik. Sepupuku namanya Viola. “Kenapa kudanya masih tidur sih, pasti kudanya pemalas tuh.” Violapun membangunkan yozik yang tengah tidur pulas. Viola bukan membangunkan yozik dengan perlahan tetapi dengan memukulnya dengan kayu yang besar. Yozik pun terbangun dari tidurnya. Yozik sangat kaget sampai talinya putus dan berlari kesakitan. Yozik sangat jauh sampai tidak bisa dikejar. 

Zora sangat sedih sampai menyuruh Viola untuk pulang. Viola berkata, “Biarkan saja kuda itu pergi, lagi pula dia pemalas dan tidak berguna.” Zora sangat marah mendengar ucapan Viola barusan tetapi dia tetap bisa bersabar. Sudah beberapa hari Yozik tidak pulang. Ini semua gara-gara Viola. Ibu berkata, “Sudahlah jangan menyalahkan Viola, mungkin Yozik bukan peliharaan setiamu.” Huhhhhh!
   
Zora berlari ke danau yang hijau tempat Zora dan Yozik bertemu. Zora menangis lalu tertidur dibawah pohon besar tersebut. Lalu Zora terbangun. Setelah zora terbangun, Zora melihat Yozik tidur di pinggir Zora. Zora sangat bahagia melihat Yozik kembali lagi. Kamipun pulang kerumah. Ibu bahagia melihat Zora dan Yozik pulang bersama. Zora bilang kepada Yozik, “Aku tidak akan meninggalkan kamu  lagi Yozik. Aku sangat menyayangimu Yozik!”