Si Buruk Rupa

Karya : Intan


Pada suatu hari ada seorang pangeran sedang mengadakan pesta. Kemudian ada seorang penyihir datang ke pestanya. Karena tidak di undang, maka Sang Pangeran pun mengisirnya. Si Penyihir pun sangat kesal, kemudian Sang Pangeran pun di kutuk menjadi Si Buruk Rupa.

Penyihir berkata, ”Kalau kamu pengen jadi pangeran lagi, maka kamu harus menemukan cinta sejatimu.” Si Penyihir langsung pergi.

Pada suatu malam, ada seorang laki-laki sedang berjalan-jalan ke hutan. Dia adalah ayahnya Bella. Dia berjalan melewati istanya Si Buruk Rupa. Dia berhenti di depan istana Si Buruk Rupa karena di sana banyak bunga mawar. Ayahnya Bella ini pun mengambil sedikit  untuk Bella. Tiba-tiba Si Buruk Rupa muncul dan menangkap ayahnya Bella karena megambil bunga mawar tanpa izin.

Bella menangis karena ayahnya di penjara. Akhirnya Bella memohon untuk menggantikan ayahnya di penjara asalkan ayahnya tersebut dibebaskan. Akhirnya ayahnya Bella dibebaskan dan bisa pulang ke rumahnya.  Sedangkan Bella harus rela tinggal di penjara di istana Si Buruk Rupa.

Pada suatu hari ada pesawat yang hilang kendali dan mendarat di depan istana Si Buruk Rupa. Dia pun marah karena bunga mawarnya rusak. Si Buruk Rupa menangkap para penumpang pesawat tersebut. Setelah melihat wajah Si Buruk Rupa, para penumpang merasa ketakutan karena wajahnya buruk seperti moster. Para penumpang pesawat itu adalah Lutfi, Gio, Sintia, dan Risky.

Salah satu penumpang itu berkata kepada Si Buruk Rupa, “Heyy, moster. Kenapa kamu menangkap kami?”

Si Buruk Rupa menjawab, ”Apaa? Moster? Hii hi hi .... Kenapa aku menangkap kalian? Karena kalian telah merusak kebun bungaku.”

“Tolong … keluarkan kami!” kata para penumpang pesawat tersebut. Si Buruk Rupa langsung pergi begitu saja tanpa berkata apa-apa.

Bella memberi makanan dan minuman kepada para penumpang pesawat  itu. ”Hmm ... makasih ya,” kata mereka.

“Sama-sama. Oh iya, nama kalian siapa?” tanya Bella.

“Oh iya. Namaku Lutfi. Teman-temanku in adalah Gio, Sintia, dan Risky,” kata Lutfi.

“Nama kamu siapa?” tanya Lutfi.“

“Nama aku Bella,” jawabnya.

“Bella, tolong keluarkan kami dari sini!” pinta Sintia.

“Iya, aku akan bilang kepada Si Buruk Rupa,” jawab Bella.

Bella pun menghampiri Si Buruk Rupa dan berkata, “Tolonglah ... keluarkan para penumpang pesawat itu. Mereka gak bersalah.“

Si Buruk Rupa menjawab, “Mereka itu telah menghancurkan kebun bunga mawarku.“

Bella berkata, “Tolong kasih mereka kesempatan untuk memperbaiki kebun bunga mawar istana yang telah rusak itu.”

Si Buruk Rupa menjawab, ”Ya sudah. Saya beri kesempatan pada mereka untuk memperbaikinya.“ Kemudian para penumpang pesawat itu pun di keluarkan dari penjara. Mereka merasa senang.

“Terima kasih, ya, Bella. kita pasti akan memperbaiki kebun bunga mawar yang telah rusak itu,” kata salah satu dari mereka.

Hari pun mulai sore dan waktunya makan. Si Buruk Rupa makan sendirian. Karena merasa kesepian, Si Buruk Rupa pun mengajak Bella dan para penumpang pesawat itu untuk makan bersama. Para penumpang pesawat itu pun merasa senang.

“Yeyy ... makasih, ya,” kata mereka.

Setelah makan mereka pun bernyanyi bersama. Tapi Bella teringat ayahnya. Dia langsung ke kamarnya dan menangis. Dia sangat rindu untuk bertemu ayahnya.

Pada keesokan harinya, Bella tidak terlihat. Sintia menghampiri Bella di kamarnya, ternyata Bella lagi sakit. Sedangkan para penumpang pesawat lainnya sedang bekerja untuk memperbaiki kebun bunga mawar.

Pada suatu hari, Bella akhirnya sembuh dan Si Buruk Rupa mehampirinya.

“Apakah kamu kangen ayahmu?” tanya Si Buruk Rupa

“Aku sangat kangen pada ayahku,” kata Bella.

“Kalau kamu kangen ayahmu gak apa-apa kamu pulang,” kata Si Buruk Rupa. Akhirnya Bella pulang menghampiri ayahnya.

Pada sore harinya, Bella kembali ke istana Si Buruk Rupa. Hari pun mulai malam dan di tengah perjalanan, Bella bertemu babi hutan. Bella pun melaju dengan cepat dan hampir sampai di istana. Ternyata babi hutan sudah ada di depanya.

Bella berteriak ”Buruk Rupa, tolong…!”

Kemudian Si Buruk Rupa datang dan langsung menyerang babi hutan. Ternyata babi hutan itu adalah penyihir yang mengutuk Si Buruk Rupa. Gio membantu menyerang penyihir itu dengan senjata. Akhirnya Si Penyihir itu langsung pergi. Sementara itu Si Buruk Rupa tubuhnya lemah karena serangan penyihir tadi.

            Melihat keadaan Si Buruk Rupa,  Bella pun menangis dan meneteskan air matanya ke wajah Si Buruk Rupa. Tiba-tiba wajah Si Buruk Rupa berubah menjadi seorang laki-laki yang tampan. Rupanya dia kembali lagi menjadi seorang pangeran seperti sedia kala. Pangeran pun terkejut dan merasa sangat bahagia karena wajah aslinya sudah kembali lagi. Selain itu, pangeran juga bahagia karena telah menemukan cinta sejatinya, yaitu Bella.