Pilih Kasih

Karya:  Uus

 

Pada suatu hari ada seorang anak yang bernama Lina. Dia mempunyai adik tiri yang bernama Lita. Ibu kandungnya Lina sudah meninggal ketika melahirkannya dan ayahnya menikah lagi. Lita adalah adik titinya. Suatu ketika, Lina bermain bersama adikya dan ibunya memanggil mereka.

"Lita ... lina ... mari ke sini! kata ibunya mereka. Ibu mereka bernama Maura. Saat itu ibunya memberikan permen kepada Lita. Sedangkan Lina cuma diberi nasi saja tidak ada lauknya sama sekali.

Lina berkata kepada ibunya, "Bu, kenapa aku cuma diberi nasi doang, tidak ada lauknya? kata Lina.

“Emangya kenapa kalau kamu makan nasi doang? Kan biar kenyang. Kamu itu kalau diberi apa-apa harus dimakan, jangan banyak bicara,” kata ibnya.

"Lihat adikmu, Lita, walaupun sedikit tetap dimakan. Kalau kamu selalu bawel gak kaya Lita. Kamu taukan kalau papamu itu  lagi kerja lagi cari duit," tambahnya lagi.

“Ya udah, Bu. Aku akan makan apa pun yang diberi,” kata Lina kepada ibunya.

Ketika malam hari tiba, Lina dan Lita bertengkar merebut boneka, dan ibunya terbangun.

"Ada apa sih kok rame banget?” tanya Maura, ibu mereka.

“Ini Bu, Lita mau merebut bonekaku,” jawab Lina.

“Ayahnya pun menghampiri mereka dan berkata, “Ya sudah, kalian tidur dulu. Sudah larut malam. Kemudian ayah mereka kembali ke kamarnya. 

Saat ayah mereka kembali ke kamarnya, ibunya mereka berkata, "Lina, kamu harus berikan boneka itu kepada Lita.

“Ini kan bonekaku Bu,” kata Lina. Namun ibunya tetap memaksanya untuk memberikan boneka itu pada Lita. Akhirnya Lina mengalah dan memberikannya. Kemudian mereka mulai tidur.

Ketika pagi hari, ayah mereka pergi bekerja lagi. Saat ayahnya sudah berangka, Lina disuruh sama ibunya dengan suara marah, ''Lina! Kamu harus mencuci piring dan juga baju.

Lina menjawab, “Iya, Bu. Aku akan mencuci bersama Lita."

“Loh, kok sama Lita. Harusya kamu sendiri yang mencuci piring. Biar Lita bermain dulu,” kata Maura, ibu mereka.

Tiba-tiba ayah mereka pulang lebih awal. Dia terkejut karena istrinya menyuruh Lina untuk mencuci piring sendirian. Ayahnya menegur Maura, istrinya, karena telah pilih kasih pada kedua anaknya tersebut.

Setelah kejadian itu, Maura menjadi lebih adil pada Lina dan Lita. Ibunya tersebut tidak lagi berbuat jahat pada Lina. Dia sadar bahwa sebenarnya Lina anak yang baik dan penurut. Lina juga tidak pernah membalas setiap kejahatan yang dilakukan orang lain padanya.